Jumat, 20 Januari 2012

Sepucuk surat (bukan) dariku #FF7


Aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu. Aku juga sudah membersihkan kamarmu yang berantakan. Ahh aku merasa seperti sudah menjadi istrimu saja. Kini aku menunggumu pulang dari tempatmu bekerja. Aku duduk di teras rumah kecilmu dengan secangkir teh hangat. Menatap senja yang terang.
Kamu pun datang akhirnya dan aku menyambutmu dengan satu pelukan. Kamu terlihat terkejut dengan kedatanganku yang sengaja tak kukabarkan lebih dulu. Aku sengaja ingin memberikan kejutan kecil untukmu.
                “Happy birthday sayang,” ucapku lalu mengecup pipimu.
                Kamu tersenyum memamerkan lesung pipimu. “Thanks cantik.”
             Lalu aku mengajakmu masuk untuk menunjukkan kejutan selanjutnya. Kamu terlihat senang dengan rumahmu yang bersih dan rapi lalu makanan kesukaanmu sudah tersedia di meja makan.
                “Kamu yang lakukan semua ini buat aku, cantik”
                “Ya, aku yang kerjain semuanya for you, my lovely,” kataku. “sekarang kamu mandi dulu ya, udah bau banget. hehee..”
                Kamu mencubit pipiku dan kemudian pergi mandi. Aku hendak memindahkan tas kerjamu dan ada sesuatu yang menarik perhatianku. Sebuah kertas yang sedikit keluar dari kantung tasmu. Rasa penasaranku ternyata sangat besar hingga aku mencoba membaca isinya.

Cepatlah pulang, si kecil sudah rindu sekali sama ayahnya. Dia ingin bermain bersama ayahnya seperti teman-temannya yang lain. DIa sedang sakit sekarang, rindu kamu. Pulanglah..

Sebaris kalimat yang begitu menarik perhatianku. Air mataku terjatuh tanpa aku bisa menahannya. Lalu kamu melihatku dengan sepucuk surat bukan dariku. Rasanya aku tak ingin melanjutkan lagi mimpi ini.
                “Cantik..” panggilmu.
                “Terima kasih buat semua mimpi yang kamu berikan, tapi rasanya lebih baik aku pergi. Ini terlalu menyakitkan,” kataku dalam isak yang kutahan. Lalu kamu meraihku dan mendekapku erat. Sangat erat.             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar