Langit sore ini
indah sekali. Suasana sore yang aku suka. Senja. Aku sengaja memilih tempat
duduk dekat jendela agar bisa melihat lukisan indah berwarna jingga di luar
sana. Aku menikmati langit kesukaanku sambil sesekali meminum cappuccino dari
cangkir putih di tanganku. Aku sedang menunggu. Sudah satu jam dan yang kutunggu
belum juga menampakkan batang hidungnya.
Aku mengenali wangi
ini! Ya, hidungku mencium satu aroma wewangian yang sangat kukenal. Aku
mengalihkan pandanganku dari senja ke pintu masuk café ini. Benar saja,
seseorang yang aku tunggu sudah datang. Dia tersenyum padaku kemudian langkah
kakinya menuju arah tempat dudukku. Aku hanya tersenyum dengan debar jantung
yang dapat kurasakan makin cepat begitu menemukannya di pintu tadi.
Dia duduk di
depanku. Ya, di depanku meski masih ada meja dan satu kursi. Tapi aku masih bisa
melihat bola matanya yang berwarna hitam. Cukup lama aku menatapnya seperti
itu. Aku selalu menunggu dimana aku bisa menatap matanya yang indah itu,
menikmati setiap senti dari lengkungan indah di bibirnya dan tentu saja aku
menunggu saat ia mengucapkan kata-kata, tentang apa saja. Aku mendapatkan semua
itu sekarang!
Tahukah kamu, aku sudah menunggu cukup lama.
Bukan hanya tentang satu jam lalu yang kuhabiskan bersama capucinno dan senja,
Ini tentang tiga tahun, sayang!
Dia hanya
tersenyum. Ahh, lagi-lagi dia sukses membuat irama jantung ini tak beraturan
dan makin cepat. Lelaki impian, begitulah aku menyebutnya. Beberapa detik kemudian
dia mengalihkan matanya dan beralih pada wanita yang baru saja datang dan
menjadi penghalang bagiku. Penghalang bagi dua pasang mata yang seharusnya
bertemu dan bicara. Aku dan lelaki impian. Sekali lagi dia memandangku seakan
mengatakan kalau aku harus bertahan.
Aku mencoba
membuat satu senyum untuknya dan kemudian mataku meninggalkan raganya yang
sedang bersama wanita itu. Aku kembali
menikmati capucino yang mulai dingin seperti hatiku, meski jantungku masih
berdebar dengan irama yang masih sama. Mataku beralih memandang senja yang
masih enggan pergi.
Aku hanya ingin melewatkan senja yang
indah ini bersama kamu, sayang. Ya aku tahu, meski kamu bersama “dia”.
_Bogor, 13012012_
kereeeen... Mantap :D
BalasHapusmakasiih..
HapusHhaha