Kamis, 26 Januari 2012

Menikahlah Denganku - #FF15 (2)


Jam di kamarku sudah menunjukkan jam delapan malam. Aku menyisihkan diktat-diktat kuliahku dan menyalakan radio dari handphoneku. Malam ini adalah jadwal acara radio kesukaanku, atau lebih tepatnya penyiarnya adalah penyiar favoritku. Aku hampir tak pernah absen mendengarkannya siaran. Namanya  Hendry, penyiar  yang juga berstatus sebagai kekasihku.  
Suaranya mulai terdengar membuka acaranya malam ini. Dia dan temannya, Aldo, menyapa para pendengarnya dan memberikan sedikit info-info. Lalu diselingi lagu yang merupakan request dari pendengar. Aku tak ikut-ikutan mengirim request karena Hendry yang menginginkannya. Dia sedikit pemalu. Tapi sifatnya itu seperti tak berlaku jika ia sudah siaran. Beda sekali. Tapi aku mengerti, mungkin ia tak ingin aku mengganggu konsentrasinya dan tak mau jadi bahan ejekan teman-temannya. Ahh kadang dia itu lucu dan manja sekali.
Acara dilanjutkan kembali, dan Hendry berkata, “Selamat malam buat pendengar yang baru bergabung dan selamat malam buat Viana yang sedang sibuk dengan tumpukan diktat kuliahnya.”
Ahh, tumben sekali dia menyelipkan namaku dalam siarannya.
“Malam ini akan ada bintang tamu khusus yang bakal perform, tunggu ya habis satu lagu dari Bruno Mars dengan Just The Way You are, enjoy it,” kata Aldo.
Aku yang penasaran langsung mengirim pesan sngkat padanya.  Siapa sih bintang tamunya?
Tak lama kemudian balasannya masuk. Tungguin aja, pasti suka!
Pelit ih, awas ya kalo ternyata itu penyanyi favoritku!
Lalu tak ada balasan lagi sampai Just the way you are dari Bruno Mars pun berakhir. Lalu Aldo berkata,” Oke, sekarang kita sambut bintang tamu special kita, Hendry Dirgantara.”
Aku yang sedang meneguk susu coklat hangatku pun tersedak mendengarnya. Aku tak salah dengar kan? Barusan Aldo menyebut nama Hendry? Aku mengencangkan volume suara. Hening beberapa saat dan terdengar petikan gitar. Hendry pun bernyanyi.

Berjuta rasa rasa yang tak mampu diungkapkan kata-kata
Dengan beribu cara-cara kau selalu membuat ku bahagia
Kau adalah alasan dan jawaban atas semua pertanyaan
Yang benar-benar kuinginkan hanyalah kau untuk selalu di sini ada untukku
Maukah kau tuk menjadi pilihanku
Menjadi yang terakhir dalam hidupku
Maukah kau tuk menjadi yang pertama
Yang selalu ada di saat pagi ku membuka mata

Ijinkan aku memilikimu, mengasihimu, menjagamu, menyayangimu,
memberi cinta
memberi semua yang engkau inginkan
selama aku mampu aku akan berusaha
mewujudkan semua impian dan harapan
tuk menjadi kenyataan

Maukah kau tuk menjadi pilihanku
Menjadi yang terakhir dalam hidupku
Maukah kau tuk menjadi yang pertama
Yang slalu ada di saat pagi ku membuka mata

Jadilah yang terakhir
Tuk jadi yang pertama
Tuk jadi selamanya...

Seiring dengan berakhirnya lagu itu, ponselku berdering. Dari radio. Aku langsung mengangkatnya. Di akhir lagunya Hendry berkata, “Viana Maheswari, maukah kau menjadi pilihanku?.”
Aku menangis terharu. Suara-suara di seberang sana menyerukan agar aku menerimanya.
“Viana menikahlah denganku, “ kata Hendry lagi.
                “Ya aku mau,” jawabku yakin.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar