Kamis, 12 Januari 2012

Halo, siapa namamu? #FF1

Halo, siapa namamu?

“Ok, kalo gitu kita putus aja,” kataku dengan nada yang meninggi dan raut wajah yang sudah lelah. Mendengar ucapanku barusan, lelaki di depanku hanya menatapku datar nyaris tanpa ekspresi. “Ahh, lelaki ini maunya apa sih, menyebalkan sekali. Berarti tidak salah kan kalau aku mengajaknya mengakhiri hubungan ini?!” kataku dalam hati.
                Aku menatapnya menunggu kata-kata keluar dari bibirnya. Aku menghela nafas dan hendak pergi dari hadapannya, bibirnya bergerak hendak bicara. “Yaudah,” katanya singkat dan lagi-lagi tanpa ekspresi. Level rasa kesalku sudah mencapai titik tertinggi saja rasanya. Ingin sekali aku memukulnya dengan wedges tujuh senti-ku ini, tapi tak tega saja karena wedges ini kudapatkan susah payah dan harus berebut dengan orang. hahahaha..
                Kubalikkan badan dan berlalu meninggalkannya. Aku tak mengaharapkan dia akan mengejar dan memanggilku seperti adegan-adegan dalam film. “Hah, memangnya dia pikir cowok yang mau sama gue tuh cuma dia aja gitu? emang yang bisa jalan sama cewek lain tuh dia doang? Gue juga bisa dapetin cowok yang lebih dari dia!” aku menyerocos kesal tanpa henti sepanjang perjalanan pulang.
                Sesampainya di rumah, aku langsung masuk kamar dan memutar lagu-lagu Avril Lavigne yang up beat. Aku sedikit beruntung karena rumah sedang sepi, entah pergi kemana dan hanya aku sendiri di rumah. Saat sedang menikmati lagu, bel rumah berbunyi. Dengan langkah malas dan wajah kesal, aku berjalan menuju pintu depan. Ternyata tamunya seorang laki-laki muda dengan motor hitamnya sudah berdiri di depan rumah.
                “Oh my God..!! cepet banget gue dapet gantinya!” aku bersorak dalam hati. Rasanya jantung ini mau lepas dari tempatnya. Dia tersenyum dan sukses membuat hatiku meleleh. “Cowok yang kayak gini nih yang bakal jadi cowok gue, bkal gue pamerin tuh ke si Mr.Flat!” batinku dengan PD tingkat tinggi.
                “Mau cari siapa, mas? Ayah lagi ga di rumah. Mas ini siapa?” tanyaku tanpa jeda. Ah, konyolnya aku, padahal aku hanya ingin tahu namanya saja. Dia tak menjawab dan hanya tertawa.
                “Hei, Anna,” katanya menyebut namaku. Aku bingung bagaimana dia bisa tahu namaku?
                “Udah lupa sama gue?” tanyanya. Aku menggeleng.
                “Masa udah lupa sih? baru juga ga ketemu sepuluh tahun,” katanya sambil tertawa. Aku mengamati wajahnya dan memoriku menemukan siapa nama orang di depanku ini.
                “Mas Galih!” kataku setengah malu. Ternyata lelaki yang tadinya bakal menjadi calon pengganti Mr.Flat adalah saudara sepupuku sendiri!!
                Kenapa kita harus sepupu ya?. Hahaha..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar