Life is like a box of
chocolate, you never know what you will get. Begitulah kira-kira kata
Forrest Gump yang terkenal itu. Bagiku
hidup itu adalah sebuah kejutan. Kita tidak pernah tahu bagaimana hidup kita di
masa depan bahkan satu detik yang akan datang, meskipun memang ada beberapa
orang yang bisa memperkirakan semua itu. Tapi bukankah mereka hanya bisa
memperkirakan? Masih ada Tuhan yang sudah punya kepastian. So, aku lebih senang
kalau hidup itu tetap menjadi kejutan. Kejutan dari Tuhan.
“Vin, sampai kapan sih elu kayak gini?” tanyaku pada Vinni
yang duduk di depanku dengan mata yang memandang ke arah kanannya. Di sebelah
sana, seorang lelaki sedang menikmati secangkir kopi sambil mengerjakan sesuatu
dengan laptop-nya.
“Sadar gak sih lu, udah hampir sebulan kita sering mampir
kesini buat cowok yang namanya aja lu gak tau,” kataku yang masih saja
diabaikan Vinni. “Vin….”
“Emang lu pikir, gue gak capek dibikin kangen sama dia tiap
hari?” Vinni mulai melihat padaku. “Tapi Cuma ini yang bisa gue lakuin,El.”
“Do something, Vin!”
“What?”
“Samperin dan kenalan!”
Vinni tertawa. “Ngaco!”
“Biarin, daripada gue harus nemenin lu tiap hari ke sini.”
Vinni diam, memikirkan usul yang aku yakin ingin ia lakukan
sejak lama. “Ayo kenalan, apa perlu gue temenin?!”
“Gue mesti bilang apa
nanti?”
Aku tergelak. “Bilang ke dia, ‘hei cowok, kenalan yuk!’ terus saling sebut nama, selesai kan?”
“Ahh gak bener lu..!”
Sementara Vinni masih berpikir, aku melirik ke arah lelaki
itu. Terlihat oleh mataku sebuah pemandangan yang sama sekali buka pemandangan
yang ingin dilihat Vinni, bahkan aku! “Sepertinya lu bakal kehilangan kesempatan untuk selamanya,”
kataku sinis.
“Hhah?” Vinni memandangku bingung. Aku menunjuk tempat
lelaki itu dengan daguku.
Terlihat seseorang sudah duduk di samping lelaki yang
dikagumi Vinni. Mereka terlihat mesra sekali, sangat mesra. Pasangannya
bergelayut mesra sambil sesekali menciumi pipi lelaki pujaan Vinni. Aku berani
bertaruh, Vinni lebih shock dariku ketika melihatnya. Oh God, hidup benar-benar
sebuah kejutan! Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, dan kita tidak
pernah tahu siapa dan apa yang kita tunggu.
Vinni, aku kira sahabatku ini akan meangis meraung-raung
melihat semua ini. Tapi kejutannya adalah, ia malah tertawa terbahak-bahak dan
aku ikut tertawa bersamanya.
“Untung gue gak ikutin saran lu buat kenalan sama dia.”
“Beruntung karena kejutan datang tepat waktu!”
“Hidup memang bener-bener penuh kejutan.
Gak nyangka aja gue, ternyata cowok yang udah gue tungguin tiap hari itu jeruk
makan jeruk! Oh God!” kata Vinni dengan
tawa geli. Kami sama-sama melirik ke arah ‘pasangan’ yang kini sedang bersuap-suapan cake dengan romantis.
God, Life is a
surprise!
Qiqiqiqi... Si mas makan jeruk.. :D
BalasHapushihiiii,, surprise..
BalasHapustrims mba rini, sdh mampir..
what a surprising twist! hihihi..
BalasHapuskeren! hihihi..
BalasHapusbingung yah menetukan harus menulis 'kesini' atau 'ke sini'. lihat panduannya di http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan
BalasHapuskeseluruhan:
o.k, tapi itu namaku. el :')