Dear my writing partner,
Kamu mungkin sedang sibuk dengan tumpukan tugas anak muridmu yang harus dikoreksi, atau sedang sibuk menyiapkan materi yang akan diterangkan esok pagi ketika surat ini sampai di alamatmu. Hanya surat sederhana yang kutitipkan pada tukang pos cinta. Untukmu. Semoga kamu berkenan meluangkan sedikit waktu untuk membacanya.
Aku kadang mengingat-ingat bagaimana kita bisa seperti ini. Saling mendukung dalam dunia tulis-menulis, berbagi informasi lomba, atau sekedar saling menyemangati untuk tidak malas menulis. Bahkan kita hanya memiliki satu kali perjumpaan, itu pun singkat. Mungkin aku seharusnya berterimakasih kepada lelaki itu. Ah, kamu pasti tahu siapa yang kumaksud. Dan melalui dialah aku mengenalmu. Berawal dari komentarmu tentang kata-kata yang (sungguh!) tak ingin kuingat lagi saat ini, lalu berlanjut ke tulisan-tulisan di blog, dan hingga beberapa kali saling memberikan tantangan menulis.
Hingga sebuah proyek menulis yang muncul di linimasa beberapa hari lalu membuatku rindu menulis bersamamu. Kamu tahu, aku langsung mengirim pesan ke akunmu saat itu, dan kamu pun merespon baik ajakanku. Well, kita pun mengirimkan satu karya kita bersama.
Terima kasih sudah membaca, mengomentari, dan memberikan saran-saran untuk tulisan-tulisanku. Semoga kelak kita bisa mengganti draft proyek kita yang dulu gagal dengan draft yang baru, yang lebih matang.
Terakhir, tolong sampaikan terima kasihku padanya.
Kota Hujan, 17022014
Desvian Wulan.
-disertakan dalam #30HariMenulisSuratCinta
#HariKe17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar