Sabtu, 01 Februari 2014

Dear Gengges

Kepada yang tersayang, Gengges.

( @Raina_damas85 @tikakyusumawati @dwistidmstria @WandaMaher , dll)


Duabelas Januari lalu, di satu sudut keriuhan pesta pernikahan ketika rinai hujan menahan kalian tinggal sedikit lama di sana. Setidaknya kehadiran kalian bisa membunuh rasa bosannya aku yang bisa saja duduk di balik meja tamu sambil memamerkan senyum manis sampai sore ketika tamu undangan datang.
Aku, kalian, membentuk lingkaran kecil di belakang meja tamu. Tanpa rencana. Ya, terbentuk begitu saja bukan? Kursi-kursi itu pun bertambah seiring derai tawa yang sama derasnya dengan rinai hujan yang begitu ingin memeluk kita seharian.

Dan ketika anak-anak gadis berkumpul, keseruan pun menyeruak hingga nyaris menyamai kerasnya suara penyanyi dangdut di dalam gedung. Hahaha, berlebihan. Tapi memang begitu adanya bukan? Anak-anak perempuan keluarga Karsoredjo memang paling gengges di pesta itu. Tanpa malu-malu, berjejer di depan stand makanan lalu berfoto dengan banyak pose. Lalu ramai-ramai naik ke pelaminan, berfoto dengan sang empunya pesta.

Banyak cerita yang keluar dari bibir kita. Entah tentang nostalgia, rencana dan  impian tentang masa depan, atau sekedar menentukan siapa yang selanjutnya duduk di pelaminan. :D Keseruan kita rupanya menarik perhatian juru rekam pesta (mungkin), hingga ia mengulurkan mikropon pada kita untuk memberikan ucapan selamat kepada mempelai. Masih kuingat ketika kita saling mengoper mikropon karena tak mau mewakili salah satu, sampai akhirnya kita sepakat untuk mengucapkannya bersama. Diskusi kecil kita lakukan untuk menyusun kalimat dan meminta sang juru rekam menunggu.

Kami dari... Gengges! Mengucapkan selamat menempuh hidup baru...bla bla bla...

Kalimat pun meluncur dengan banyak suara dan kompak (sedikit sih..) Hahaha...
Dear Gengges, cicit-cicit dari Mbah Karsoredjo, aku kadang masih merindukan momen itu. Ketika kita berkumpul dengan derai tawa memeluk kita. Begitu hangat. Kita harus meluangkan waktu seperti ini kapan-kapan. Mungkin jalan-jalan atau sekedar kumpul dan nonton dvd di kamar anak gadis tertua. Hihihihii...

Peluk erat untuk kalian, Gengges.



Kota Hujan, 01022014

Desvian Wulan



-disertakan dalam #30HariMenulisSuratCinta -
#HariKe-1

2 komentar: