Aku mendengarnya. Tentu saja aku mendengar ketika benda itu diketuk beberapa kali dari seberang sana. Bagaimana aku bisa tak mendengarnya jika kau ketuk ia sekeras itu?! Kau menarikku menuju ia, yang kau ketuk sedari tadi. Aku tak mau! Bukankah sudah jelas kukatakan bahwa aku tak mau membukanya?!
Kau kembali. Lagi! Aku tak lagi memintamu kembali dan sekarang kau memaksaku untuk membukanya lalu membiarkan mereka dengan bebas menyerangku? Bilang saja aku bodoh atau munafik. Sebut saja sesukamu karena aku tak lagi peduli. Mungkin aku ingin menjadi tuli dengan derap langkahmu, buta dengan kedatanganmu, dan bisu untuk semua ucapmu.
Silahkan saja kembali. Hanya saja, jangan pernah mengetuknya sekeras itu..
Kota Hujan
25082013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar