Jl. Malioboro-Yogyakarta |
Kulepas earphone-ku yang menyuarakan lagu a twist in my story milik Secondhand
Serenade dari i-pod ku karena aku
lebih tertarik mendengarkan suara musisi jalanan yang sedang menyanyikan lagu
Yogyakarta ketika aku lewat di dekat Pasar Beringharjo. Aku berhenti sejenak,
menikmati suguhan musik mereka yang menggunakan alat-alat musik tradisional dan
bagiku itu keren, sambil aku mengambil
beberapa gambar dengan kameraku.
Yogyakarta, disinilah aku sekarang. Kembali ke kota yang
selalu membuatku rindu pulang. Siang ini aku memutuskan untuk berjalan-jalan
menikmati Yogyakarta-ku tercinta. Kota ini tak banyak berubah sejak beberapa
tahun aku pergi merantau ke kota hujan di selatan ibukota. Setelah selesai
menyusuri pasar Beringharjo, aku melangkahkan kakiku menyebrang jalan menuju arcade sepanjang Malioboro yang selalu
ramai.
Banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya
sepanjang arcade. Mulai dari produk
kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu, juga
blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang
menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Aku
berjalan dengan tenang menikmati ramainya Malioboro dan tetap sesekali
memotret.
Kakiku berhenti dan melihat-lihat di salah satu pedagang
yang menjual miniature dari kayu. Terdengar suara yang pernah kukenal
sebelumnya, namun aku ragu menebaknya. Kubalikkan badanku dan mendapati seorang
perempuan yang kutahu pasti bukan dari tanah Jawa. Dialeknya dan cara dia
bicara.. Ahh, aku lupa! Aku memejamkan mataku dan berusaha mengingat-ingat lagi
siapa pemilik suara yang ada di seberangku ini.
Awas agek ado Antu
Banyu….
“Jingga!” seruku sambil membuka mata. Senyum yang satu detik
lalu merekah di bibirku pun lenyap begitu tahu perempuan yang kukenal di ujung
senja itu pun lenyap dari pandanganku. Kuedarkan pandanganku mencarinya. Hanya
punggung-punggung dan wajah tak kukenal yang muncul sepanjang pandanganku.
Kuputuskan menyusuri arcade untuk
mengejarnya, dan aku memilih ke arah Vredeburg.
Kaus hijau dan celana pendek coklat, hanya itu yang kuingat
sebagai petunjukku. Ahh, Malioboro ini terlalu ramai dan padat, bagaimana aku
bisa menemukannya?! Tapi aku belum akan berhenti sampai ujung Malioboro, bahkan
kalau perlu aku akan menyusuri lagi arah sebaliknya.
“Jingga, akhirnya kita
bisa bertemu lagi,” kataku dalam hati.
Sebelumnya aku belum bisa menggantikan Disha sampai akhirnya
Jingga yang kutemui di ujung Senja di tepian Musi satu tahun lalu lah yang
membuatku jatuh hati lagi. Sekilas aku melihat perempuan mirip Jingga masuk
menyebrang dan masuk ke Beringharjo. Tanpa pikir panjang pun aku segera
mengikutinya masuk pasar. Ahh, tapi sialnya aku kehilangan jejaknya karena
Beringharjo pun sama ramainya dengan Malioboro.
“Permisi,” kata seseorang . Aku pun menyingkir dan memberi
jalan pada orang di belakangku. Beberapa orang yang salah satuya berkaus hijau
dan bercelana coklat. Wajahku yang tadi sempat lesu karena putus asa pun kembali
cerah.
“Jingga!” panggilku dan perempuan itu benar-benar menoleh. Ia
berhenti dan aku menghampirinya.
“Siapa ya?” tanyanya bingung.
“Banyu, satu tahun lalu di sungai Musi, sudah lupa ya?”
Ia nampak berpikir. “Ah
ya, antu banyu itu kah?”
Aku mengangguk dengan semangat. “Tapi Banyu di depanmu ini
bukan antu ya.”
Dia dan teman-temannya tertawa. “Apa kabar? Sedang liburan
disini kah?” tanyanya.
“Liburan sekalian pulang kampung, kau liburan juga?”
tanyaku.
“Oh ya, aku liburan dengan teman-temanku,” katanya lalu
mengenalkanku pada tiga orang di sampingnya.
“Ini temanku Isha dan Doni, lalu yang di sampingku ini
Fahmi, tunanganku,” katanya lagi. Aku tersenyum dan menyalami mereka satu
persatu.
Tunggu dulu, siapa orang yang terakhir dia kenalkan tadi? Tunangan?
Aku melongo tak percaya. Tak terdengar suara keramaian di
telingaku. Kemudian seseorang menepuk
pundakku.
“Mas, mas,” panggilnya. Aku pun tersadar dan membuka mataku.
“Sampun tekan Jogja, mas,” katanya lagi.
Btzrg, June 19th 2012
Note: ff ini ngebut, ga direncanakan, ga mateng..
ahh.. pulang kerja langsung cpet2 ngetik sebelum ngampus..!
dan ga bagus kayak yang lain.. :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar