Pangandaran Beach |
Biru, aku jatuh hati.
Mungkin kata-kata itulah yang tepat
untuk mengungkapkan perasaanku. Kupejamkan mata dan kurentangkan kedua tanganku
dan menikmati angin yang dengan bebas memainkan rambutku yang panjang tergerai.
Kurasakan seseorang di belakangku memegangi kedua tanganku seperti adegan Jack
dan Rose di anjungan kapal Titanic. Aku yang kaget langsung membuka mata dan
menurunkan tanganku lalu berbalik menghadap lelaki berkacamata hitam di depanku
kini.
“Huh, gak lucu tauukk..!!” teriakku kesal.
Lelaki di depanku tertawa sambil melepas kacamata hitamnya. “Lagian
siapa yang bilang lucu coba? Yang barusan itu emang gak lucu tapi romantis,”
jawabnya.
“Idih, romantis darimana coba? Ngarang aja kamu!”
“Kan mirip Jack sama Rose di titanic,” katanya lagi.
“Tapi kita ini bukan Jack dan Rose di film itu, Banyu…,”
balasku kesal. “Dan kita gak perlu seperti mereka, karena kita…” Kalimatku
belum selesai keluar karena Banyu meletakkan telunjuknya di depan bibirku. Aku
diam. Dia mengusap rambutku yang tak beraturan tertiup angin Pangandaran. “Iya,
iya.. kita emang bukan mereka,” jawabnya sabar. “Dan kita bisa romantis dengan
cara kita sendiri, itu kan yang mau kamu bilang?”
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Banyu sepertinya sudah
hafal betul dengan kalimat yang sering kuucapkan ketika ia mencoba untuk romantis
seperti orang lain.
Banyu kemudian mengajakku duduk di tempat yang agak teduh
tak jauh dari bibir pantai. Kami duduk bersisian di atas pasir. “Jadi apa jawabanmu, Sha?”
tanyanya tanpa melihatku. Aku menoleh dan melihatnya sedang memandang lurus ke
lautan biru di depan kami.
“Jawaban tentang apa?” tanyaku.
“Tentang yang kuungkapkan di konser Jakarta dua bulan lalu,”
jawabnya masih tak melihatku.
Aku sebenarnya ingat betul dengan apa yang dilakukannya setelah
kami selesai menonton konser Secondhand Serenade di Tennis Indoor Senayan,
April lalu. Ia melamarku dan itu bukan kali pertama ia melakukannya. Kita sudah
berteman sejak masih berseragam putih abu dan kami punya banyak hal yang
sama-sama kita sukai, salah satunya band indie yang kita tonton konsernya April
lalu yang akhirnya membuat kita makin dekat. Masa pacaran kami pun sudah cukup
lama, umur kamipun bertambah tua. Tapi bagiku menikah itu bukan soal usia,
melainkan menemukan orang yang benar-benar tepat.
Kami masih saling diam. Banyu pun masih memandang lautan
biru itu dengan tenang. Cukup lama kebisuan ini membalut kebersamaan kami
sampai akhirnya Banyu bersuara. Ia tidak menagih jawabanku, melainkan
menyanyikan lagu yang sudah kukenal. Aku tersenyum lalu ikut bernyanyi
bersamanya.
Slow down, the world isn't watching us break down
It's safe to say we are alone now, we're alone now
Not a whisper, the only noise is the receiver
I'm counting the seconds until you break the silence
So please just break the silence
The whispers turn to shouting
The shouting turns to tears
Your tears turn into laughter
And it takes away our fears
So you see, this world doesn't matter to me
I'll give up all I had just to breathe
The same air as you till the day that I die
I can't take my eyes off of you…
Banyu menghentikan lagunya. “Aku gak akan maksa kamu, Sha,”
katanya.
“Banyu,” panggilku. Ia menoleh padaku, matanya yang hitam
dan teduh itu memandangku dengan penuh kelembutan.
“Kau tahu kan apa yang sudah membuatku jatuh hati?”
“Laut, kamu selalu bilang kalau kamu jatuh hati pada birunya
laut,” jawabnya.
“Biru, aku jatuh hati pada biru,” kataku.
“Jadi, tak ada lagi ruang di hatimu selain Biru?” tanyanya.
Aku tersenyum dan mengangguk. “Samudera Banyu Biru, ruang
ini milikmu.”
Ia memandangku tak percaya ketika aku menyebut namanya. Aku
mengangguk meyakinkannya dan ia memelukku. “This’s a twist in my story, Sha,’
katanya.
Aku melepas pelukannya dan memukul bahunya. “Heh itu kan
judul lagunya Secondhand serenade, ga kreatif banget sih kamu!” ejekku lalu
berlari menghambur ke biru yang selalu membuatku jatuh hati.
Btzrg, June 17th 2012
so sweet, terlebih dengan lagunya secondhand serenade yang lebih mengentalkan suasana keromantisan itu. suka.
BalasHapusya, saya pun suka lagunya..
Hapustrims sudah mampir..
aiiihh sukaa.. aku juga suka laut dan langit biru :D
BalasHapus