Kepada Tuan Penyair,
di tempat bahagiamu
Aku menemukanmu dalam potongan berbeda. Jauh berbeda dari
kali terakhir kulihat kau di salah satu senja. Tiga ratus hari yang telah lalu.
Kau tahu, kau terlihat lebih baik. Hidupmu menyenangkan, Tuan?
Tempo hari, kau
bertutur perihal hati yang kembali menemukan muara. Hatimu. Kurasa tak perlu
aku mengeja semua rangkaian aksaramu. Aku --bahkan orang lain pun-- tahu bahwa
kau sedang berbahagia. Kau selalu pandai membahasakan perasaan menjadi
kata-kata yang indah.
Selamat jatuh cinta, Tuan Penyair.
Kota Hujan, 04-05-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar