Rabu, 04 Februari 2015

Kepada Tuan Penyair

Kepada Tuan Penyair,
di tempat bahagiamu


Aku menemukanmu dalam potongan berbeda. Jauh berbeda dari kali terakhir kulihat kau di salah satu senja. Tiga ratus hari yang telah lalu. Kau tahu, kau terlihat lebih baik. Hidupmu menyenangkan, Tuan?

Tempo hari, kau bertutur perihal hati yang kembali menemukan muara. Hatimu. Kurasa tak perlu aku mengeja semua rangkaian aksaramu. Aku --bahkan orang lain pun-- tahu bahwa kau sedang berbahagia. Kau selalu pandai membahasakan perasaan menjadi kata-kata yang indah.


Selamat jatuh cinta, Tuan Penyair.





Kota Hujan, 04-05-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar