Minggu, 23 Juni 2013

Review: Sampai Ujung Dunia




Sudah lama rasanya tidak produktif dengan tulisan. Sebenarnya ide sih banyak bermunculan, namun terkadang rasa malas datang lebih dulu sebelum saya menuliskannya dan mengembangkannya. Kerjaan saya lagi gila-gilaan ditambah tugas-tugas kuliah dan UAS. Proyek menulis saya pun sampai di-pending dulu. Hahahaa.. cukup curhatnya..
Kali ini saya kembali sebelum deadline kerjaan mulai datang keroyokan dan SP kuliah dimulai. Tapi bukan tulisan fiksi yang saya buat kali ini, melainkan review sebuah film dari dalam negeri. Jujur baru pertama kali buat review, film pula!! Habisnya gatel banget pengen cerita.. 



Ini adalah sebuah film dalam negeri yang keluar  tahun 2012. Film produksi NasiPutih Production yang disutradai oleh Om Monty Tiwa dengan genre romance. Ceritanya sederhana dengan selipan komedi yang nggak bikin film ini hambar. Terlebih dengan profesi yang disandang oleh si dua tokoh pria di dalamnya... (heheheheheee....)
Daud (Dwi Sasono), Anissa (Renata Kusmanto), dan Gilang (Gading Marten) sudah bersahabat sejak kecil. Anissa ditinggal ibunya di sebuah panti asuhan, punya impian untuk pergi ke negeri kincir angin untuk bertemu dengan ibunya. Beranjak dewasa, kedua sahabat lelakinya ini menyadari kalau perasaan mereka ke Anissa lebih dari sekedar sayang persahabatan.. (yah you know lah..)
Ketika hari kelulusan SMA, Daud dan Gilang berantem hebat karena saling cemburu. Hingga akhirnya si Daud nanya ke Anissa siapa yang dipilihnya. Seperti layaknya drama lainnya, Anissa nggak bisa memilih diantara kedua sahabatnya itu. Akhirnya ia meyodorkan selembaran (kayak poster gitu) tentang pengumuman pendaftaran sekolah perhubungan/pelayaran. Dia bilang ke dua sahabatnya kalau dia akan memilih yang pertama membawanya  ke Belanda pakai uangnya sendiri. Dia tahu kalau Gilang berasal dari keluarga lebih mampu, sedangkan Daud hanya anak dari seorang penjahit  dip pinggiran ibukota.
Akhirnya Gilang masuk sekolah perhubungan di Curug dan Daud mendapatkan beasiswa di sekolah pelayaran di Marunda. Dan mereka menjalani pendidikannya disana. Banyak adegan lucu disini, ada Gilang yang sering kena hukuman dan dapet julukan ‘anak mama’, dikerjain senior, Daud yang kabur dari asrama, dll.. sampe ngakak dengan kehidupan mereka di asrama ini. Hahahahaa...

“Di kokpit, mama tidak muat!” – senior Gilang yang diperankan Iwa K. Adegan ini bikin saya ngakak! Hahahahahaaa

Perjuangan mereka pun tak sia-sia, akhirnya mereka lulus pendidikan. Anissa yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang di hari kelulusan mereka itu. Gilang dan Daud (yang subhanallah kerennya pake seragam itu!!) pun mencari Anissa ke rumah kos-nya. Ternyata Anissa masuk rumah sakit dan merekapun langsung ke rumah sakit dan mendapati Anissa terbaring dengan selang infus dan peralatan medis lainnya. Akhirnya mereka tahu kalau Anissa menyembunyikan penyakitnya selama ini dari kedua sahabatnya.
Mulai dari sini sebenarnya ada kejutannya, tapi saya nggak mau ceritain lebih lanjut ahh.. Silahkan nonton sendiri dan temukan kejutannya.. Endingnya sih lumayan buat saya.. Yaa, lumayan nggak bikin saya gemes kayak drama lainnya, ini berarti endingnya cukup baik (bagi saya).  

Aduh duh, masih kebayang betapa gantengnya Dwi Sasono (eh, Daud maksudnya) dengan seragam putih itu, terus Gading dengan seragam hitam pilotnya itu.. gagahnya..! Membuat saya ingin pindah dari darat... (maksudnya??!!) ... Hahahahaa, never mind lah.. ^o^
Overall, film ini recomended lah, apalagi buat yang suka pilot kayak sepupu saya yang kesengsem banget sama Mr.Pilot.. hhihihiii.. Filmnya ringan dengan cerita yang sederhana tapi ngena, soundtracknya juga bagus.. Acting pemainnya juga nggak berlebihan..  Jadi, selamat menonton..  *\(^o^)/*





KotaHujan, 230613

DesvianWulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar