Mungkin kamu sedang terjaga
ketika jemariku mengungkapkan kata-kata yang tak sempat terucap. Ahh, bukan tak
sempat terucap, tapi tak akan terucap. Aku memilih ‘tuk menuliskannya diantara
sunyi malam yang masih terlalu buta. Untuk kamu, dimanapun.
Entah apa yang membuatku
mencarimu malam ini. Aku kehilangan sesuatu yang terlalu lama menghilang.
Bukankah tak mudah menyesuaikan sesuatu yang menjadi kebiasaan? Aku hanya
merasa seharusnya kita sedang berbincang seperti biasa malam ini. Bertukar
kabar, bertukar cerita, hingga membicarakan hal-hal lainnya, yang membuatku
menunggu kalimatmu.
Hingga aku menemukan kalimat itu.
Kalimat yang singkat sebenarnya, tapi entah mengapa begitu menggelitik
pikiranku. Aku menertawakan harapan yang masih saja tersisa. Mereka masih saja
tinggal seakan terus beranak. Akupun bosan mengusir mereka pergi, hingga
kubiarkan saja mereka tinggal.
Kalimat itu memang sudah sepantasnya
ia berikan padamu. Lalu aku kembali menerka-nerka tentang itu, dan aku yakin
kalau yang kuterka adalah benar. Maafkan saja kalau aku terlalu berani menerka.
Toh tidak ada yang peduli bukan, entah kamu atau dia.
Ahh, aku mulai menceracau
sepertinya. Lebih baik kuakhiri saja sebelum semua menjadi tak jelas dan tak
layak. Tapi tunggu, mungkin aku ingin mengucapkan beberapa kata terakhir dulu.
Take Care..
Whereever you are..
(semoga kamu membalasnya dengan senyum, tak peduli sehambar apapun itu)
Kota Hujan,
060413
Tidak ada komentar:
Posting Komentar